Tembang - tembang macapat adalah salah satu warisan budaya tanah jawa yang merisikan nasihat - nasihat dan arahan kepada manusia agar berbudi pekerti yang luhur. Sudah sepatutnya kita sebagai penerus bangsa khususnya suku jawa agar melestarikan tembang macapat ini kepada generasi - generasi muda kita ini.
Pada kesempatan kali ini mimin akan menuliskan artikel tentang tembang maskumambang beserta contoh dan artinya. Tembang maskumambang adalah salah satu dari 11 tembang macapat yaitu tembang yang pertama dari tembang macapat lainnya.
Nah, untuk kalian yang ingin mempelari tembang macapat maskumambang ini, mimin akan mengulasnya secara rinci dan jelas. Baiklah langsung saja berikut penjelasan mengenai tembang maskumambang berserta watak, aturan, contoh dan artinya.
Baca Juga:
Tembang maskumambang adalah tembang yang menggambarkan bayi yang masih mengambang dalam rahim ibunya yaitu sekitar 9 bulan dalam kandungan ibundanya.
Istilah maskumambang berasal dari kata "mas" yang artinya sesuatu yang berharga dan dari kata "kumambang" atau "mambang" yang berarti mengambang. Dan dapat disimpulkan pula bahwa arti tembang maskumambang yaitu tembang yang menggambarkan bayi yang hidup dalam kandungan ibunya yang masih mengambang.
Bayi yang akan lahir adalah anugerah yang paling berharga dan yang paling didambakan kehadirannya oleh orang tua. Anak juga merupakan titipan dari Tuhan untuk dijaga dan dirawat agar menjadi putra dan putri yang sholeh dan sholehah.
Watak Tembang maskumambang yaitu sedih, belas kasihan (welas asih), dan kesusahan. Selain itu, tembang maskumambang juga memiliki watak ketidakberdayaan, harap - harap cemas serta menggambarkan kesengsaraan dalam menjalani hidup.
Tembang macapat maskumambang biasanya dilantunkan dalam syair atau lirik yang bertemakan kesedihan dalam menyikapi hidup. Tembang ini juga menggambarkan seorang anak yang durhaka kepada orang tua dan akhirnya mendapatkan kesengsaraan dalam hidupnya.
1. Memiliki Guru Gatra (baris atau larik) = 4 baris atau lirik setiap bait.
Artinya : Tembang maskumambang ini memiliki 4 baris atau larik setiap baitnya.
2. Memiliki Guru Wilangan (jumlah suku kata) = 12, 6, 8, 8.
Artinya : Baris pertama tembang maskumambang ini memiliki jumlah suku kata 12, baris kedua 6 suku kata, dan seterusnya.
3. Memiliki Guru Wilangan (huruf atau vokal) = i, a, i, o.
Artinya : Baris pertama tembang maskumambang berakhir dengan huruf atau vokal i, baris kedua berakhir dengan huruf a, dan seterusnuya.
Nadyan silih bapa biyung kaki nini
Sadulur myang sanak
Kalamun muruk tan becik
Nora pantes yen den nuta
Meskipun bapak, ibu, kakek, nenek
Dan Saudara - saudaranya
Kalaupun mengajarkan hal yang tidak baik
Tidak pantas untuk ditiru
Sanadyan wong tuwa
Yen duwe watek tan becik
Miwah tindak tan prayoga
Jika seperti itu wataknya
Meskipun orang tua
Kalau punya watak yang tidak baik
Dan perbuatan yang tidak patut dicontoh
sanadyan wong liya
kalamun watake becik
miwah tindake prayoga
Memang seperti itulah yang diinginkannya
Meskipun orang lain
Namun kalau wataknya baik
Dan perbuatan yang benar
Miwah bapa biyung
Amuruk watek kang becik
Wajib kaki estokena
Itu pantas jika kamu tiru
Begitu juga bapak dan ibu
Mengajarkan watak yang baik
Wajib kamu patuhi
Pan nemu duraka
Ing dunya praptaning akhir
Tan wurung kasurang-surang
Orang yang tidak mentaati nasihat orang tua
Dia menjadi durhaka
Di dunia sampai di alam akhir
Pada akhirnya menderita
Den padha prayitna
Aja sira kumawani
Mring biyang tanapi bapa
Sampai pada anak cucu kelak
Harusnya berhati-hati
Jangan sampai engkau melawan
Kepada bapak dan ibu
Lelima sinembah
Dununge sawiji-wiji
Sembah lelima punika
Ada juga hitung-hitungannya
Lima yang disembah
Tempat atau caranya berbeda-beda
Sembah lima tersebut
Marang maratuwa
Lanang wadon kaping katri
Ya marang sadulur tuwa
Yang pertama kepada bapak dan ibu, yang kedua
Kepada mertua
Laki-laki maupun perempuan, yang ketiga
Ya kepada saudara yang lebih tua
Sembah kaping lima
Marang Gustinira yekti
Parincine kawruhana
Yang keempat kepada guru
Sembah yang kelima
Kepada Tuhan
Ketahuilah penjelasannya
Kinarya jalaran
Anane badan puniki
Kinawruhan padhang hawa
Oleh karene itu engkau harus berbakti kepada bapak dan ibu
Yang menjadikan sebab
Adanya tubuh ini
Yang hadir di dunia yang terang ini
Tembang maskumambang dimaknai awal dimulainya kehidupan manusia didunia, yaitu gambaran tentang bayi yang mengambang dalam rahim ibunya ketika sedang hamil.
Makna inti dari tembang maskumambang adalah sebagai seorang anak hendaknya berbakti dan patuh kepada orang tua terutama kepada ibundanya. Karena pengorbanan seorang ibu yang telah mengandung selama kurang lebih 280 hari atau 10 bulan atau 40 minggu adalah perjuangan yang berat.
Demikianlah artikel mengenai tembang maskumambang yang dapat mimin bagikan. Semoga dengan adanya tulisan ini dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan kalian serta dapat melestarikan budaya kita ini. Akhir kata sekian dan terimakasih.
Pada kesempatan kali ini mimin akan menuliskan artikel tentang tembang maskumambang beserta contoh dan artinya. Tembang maskumambang adalah salah satu dari 11 tembang macapat yaitu tembang yang pertama dari tembang macapat lainnya.
Nah, untuk kalian yang ingin mempelari tembang macapat maskumambang ini, mimin akan mengulasnya secara rinci dan jelas. Baiklah langsung saja berikut penjelasan mengenai tembang maskumambang berserta watak, aturan, contoh dan artinya.
Baca Juga:
DAFTAR ISI
Pengertian Tembang Maskumambang
![]() |
Sumber : www.pexels.com |
Tembang maskumambang adalah tembang yang menggambarkan bayi yang masih mengambang dalam rahim ibunya yaitu sekitar 9 bulan dalam kandungan ibundanya.
Istilah maskumambang berasal dari kata "mas" yang artinya sesuatu yang berharga dan dari kata "kumambang" atau "mambang" yang berarti mengambang. Dan dapat disimpulkan pula bahwa arti tembang maskumambang yaitu tembang yang menggambarkan bayi yang hidup dalam kandungan ibunya yang masih mengambang.
Bayi yang akan lahir adalah anugerah yang paling berharga dan yang paling didambakan kehadirannya oleh orang tua. Anak juga merupakan titipan dari Tuhan untuk dijaga dan dirawat agar menjadi putra dan putri yang sholeh dan sholehah.
Watak Tembang Maskumambang
![]() |
Sumber : commons.wikimedia.org |
Watak Tembang maskumambang yaitu sedih, belas kasihan (welas asih), dan kesusahan. Selain itu, tembang maskumambang juga memiliki watak ketidakberdayaan, harap - harap cemas serta menggambarkan kesengsaraan dalam menjalani hidup.
Tembang macapat maskumambang biasanya dilantunkan dalam syair atau lirik yang bertemakan kesedihan dalam menyikapi hidup. Tembang ini juga menggambarkan seorang anak yang durhaka kepada orang tua dan akhirnya mendapatkan kesengsaraan dalam hidupnya.
Aturan Tembang Maskumambang
![]() |
Sumber : www.pexels.com |
1. Memiliki Guru Gatra (baris atau larik) = 4 baris atau lirik setiap bait.
Artinya : Tembang maskumambang ini memiliki 4 baris atau larik setiap baitnya.
2. Memiliki Guru Wilangan (jumlah suku kata) = 12, 6, 8, 8.
Artinya : Baris pertama tembang maskumambang ini memiliki jumlah suku kata 12, baris kedua 6 suku kata, dan seterusnya.
3. Memiliki Guru Wilangan (huruf atau vokal) = i, a, i, o.
Artinya : Baris pertama tembang maskumambang berakhir dengan huruf atau vokal i, baris kedua berakhir dengan huruf a, dan seterusnuya.
Contoh Tembang Maskumambang
Maskumambang 1
![]() |
Sumber : id.wikipedia.org |
Nadyan silih bapa biyung kaki nini
Sadulur myang sanak
Kalamun muruk tan becik
Nora pantes yen den nuta
Meskipun bapak, ibu, kakek, nenek
Dan Saudara - saudaranya
Kalaupun mengajarkan hal yang tidak baik
Tidak pantas untuk ditiru
Maskumambang 2
Apan kaya mangkono watekkanekiSanadyan wong tuwa
Yen duwe watek tan becik
Miwah tindak tan prayoga
Jika seperti itu wataknya
Meskipun orang tua
Kalau punya watak yang tidak baik
Dan perbuatan yang tidak patut dicontoh
Maskumambang 3
Apan kaya mangkono karepanekisanadyan wong liya
kalamun watake becik
miwah tindake prayoga
Memang seperti itulah yang diinginkannya
Meskipun orang lain
Namun kalau wataknya baik
Dan perbuatan yang benar
Maskumambang 4
Iku pantes yen sira tiruwa kakiMiwah bapa biyung
Amuruk watek kang becik
Wajib kaki estokena
Itu pantas jika kamu tiru
Begitu juga bapak dan ibu
Mengajarkan watak yang baik
Wajib kamu patuhi
Maskumambang 5
Wong tan manut pitutur wong tuwa ugiPan nemu duraka
Ing dunya praptaning akhir
Tan wurung kasurang-surang
Orang yang tidak mentaati nasihat orang tua
Dia menjadi durhaka
Di dunia sampai di alam akhir
Pada akhirnya menderita
Maskumambang 6
Maratani mring anak putu ing wuriDen padha prayitna
Aja sira kumawani
Mring biyang tanapi bapa
Sampai pada anak cucu kelak
Harusnya berhati-hati
Jangan sampai engkau melawan
Kepada bapak dan ibu
Maskumambang 7
Ana uga etung-etungane kakiLelima sinembah
Dununge sawiji-wiji
Sembah lelima punika
Ada juga hitung-hitungannya
Lima yang disembah
Tempat atau caranya berbeda-beda
Sembah lima tersebut
Maskumambang 8
Kang dhingin rama ibu kaping kalihMarang maratuwa
Lanang wadon kaping katri
Ya marang sadulur tuwa
Yang pertama kepada bapak dan ibu, yang kedua
Kepada mertua
Laki-laki maupun perempuan, yang ketiga
Ya kepada saudara yang lebih tua
Maskumambang 9
Kaping pate marang guru sayektiSembah kaping lima
Marang Gustinira yekti
Parincine kawruhana
Yang keempat kepada guru
Sembah yang kelima
Kepada Tuhan
Ketahuilah penjelasannya
Maskumambang 10
Pramila rama ibu den bekteniKinarya jalaran
Anane badan puniki
Kinawruhan padhang hawa
Oleh karene itu engkau harus berbakti kepada bapak dan ibu
Yang menjadikan sebab
Adanya tubuh ini
Yang hadir di dunia yang terang ini
Makna Tembang Maskumambang
![]() |
Gambar oleh StockSnap dari Pixabay |
Tembang maskumambang dimaknai awal dimulainya kehidupan manusia didunia, yaitu gambaran tentang bayi yang mengambang dalam rahim ibunya ketika sedang hamil.
Makna inti dari tembang maskumambang adalah sebagai seorang anak hendaknya berbakti dan patuh kepada orang tua terutama kepada ibundanya. Karena pengorbanan seorang ibu yang telah mengandung selama kurang lebih 280 hari atau 10 bulan atau 40 minggu adalah perjuangan yang berat.
Demikianlah artikel mengenai tembang maskumambang yang dapat mimin bagikan. Semoga dengan adanya tulisan ini dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan kalian serta dapat melestarikan budaya kita ini. Akhir kata sekian dan terimakasih.