Tembang Pangkur : Contoh, Watak, dan Artinya Lengkap

Pada zaman global sekarang ini banyak anak – anak muda atau sebagian dari mereka meniru budaya asing dan bahkan diantara mereka ada yang tidak tahu dengan budayanya sendiri. Berbanggalah dengan budaya kita dan bangsa yang besar adalah mereka yang mencintai sejarah dan budaya bangsa. Salah satu bentuk kecintaan kita terhadap budaya bangsa adalah dengan melestarikan dan belajar tembang pangkur.

Tembang pangkur merupakan salah satu dari 11 tembang macapat yang menggambarkan kisah seseorang yang mulai melupakan keduniawiannya. Tembang pangkur ditujukan kepada anak – anak muda serta berisi nasihat – nasihat yang mengandung makna yang luhur.

Nah, pada kesempatan kali ini mimin akan membahas tentang pengertian tembang pangkur, contoh dan artinya serta watak dari tembang pangkur itu sendiri. Baiklah langsung saja berikut ulasan tentang tembang pangkur.

Baca Juga:

Pengertian Tembang Pangkur

Sumber : commons.wikimedia.org

Istilah pangkur berasal dari kata mundur/mungkur yang berarti meninggalkan, menyerah, atau mengundurkan diri. Tembang pangkur adalah salah satu tembang macapat yang mengkisahkan seorang manusia yang mulai meninggalkan urusan duniawinya dan beralih pada kehidupan akhirat.

Tembang pangkur memiliki gambaran tentang manusia yang sedang mengalami masa – masa kehidupan spiritual dan meninggalkan urusan duniawinya.

Tembang pangkur juga bisa diartikan sebagai seseorang yang pernah melakukan keburukan dimasa lalunya dan menyadari akan kesalahannya sehingga mereka mulai mencari jalan yang benar dan mendekatkan diri kepada Tuhan.

Watak Tembang Pangkur

Sumber : commons.wikimedia.org

Tembang pangkur memiliki watak yang kuat, perkasa, gagah, dan kerendahan hati yang tulus. Watak tembang pangkur yaitu tidak pernah ragu untuk membujuk seseorang dalam merubah masa lalunya yang buruk menjadi benar.

Tembang pangkur digunakan oleh pelantun tembang dalam menceritakan kisah kepahlawanan, perjuangan serta peperangan untuk mengenang masa lalu pada saat itu, sehingga dengan kisah – kisah tersebut dapat termotivasi dan mengubah masa depannya menjadi lebih baik.

Selain itu, tembang pangkur juga bernuansa pitutur atau nasihat, pertemanan, dan cinta. Tembang – tambang yang banyak berisikan nasihat – nasihat untuk generasi muda agar cinta terhadap sesama dan Tuhan yang Maha Esa.

Ciri – Ciri atau Aturan Tembang Pangkur

Sumber : commons.wikimedia.org

1. Memiliki Guru Gatra (baris atau larik) = 7 baris atau larik tiap bait.
Artinya : Tembang pangkur ini memiliki 7 baris atau larik setiap satu bait.

2. Memiliki Guru Wilangan (jumlah suku kata) = 8, 11, 8, 7, 12, 8, 8.
Artinya : Setiap baris yaitu baris atau larik pertama memiliki 8 jumlah suku kata, baris kedua 11 suku kata, dan seterusnya sampai baris ke 7 yang berjumlah 8 suku kata.

3. Memiliki Guru Lagu (huruf atu vocal) = a, i, u, a, u, a, i.
Artinya : Baris pertama tembang pangkur berakhir dengan huruf a, baris kedua huruf i, dan seterusnya.

Contoh Tembang Pangkur

Pangkur 1

Sumber : www.pexels.com

Mapan watake manungsa
Pan ketemu ing laku lawan linggih
Solah muna-muninipun
Pan dadi panengeran ingkang
Kang pinter kang bodho miwah kang luhur
Kang sugih lan kang melarat
Tanapi manusia singgih

Ciri perilaku manusia adalah
Terlihat dari caranya ia berjalan dan duduk
Bagaimana dia berbicara
Meskipun orang tersebut
Pandai maupun bodoh
Berpangkat tinggi atau rendah, kaya ataupun miskin
Dan atau manusia yang baik

Pangkur 2

Kalamun ana manungsa
Anyinggahi dugi lawan prayogi
Iku watake tan patut
Awor lawan wong kathah
Wong degsura ndaludur tan wruh ing edur
Aja sira pedhak-pedhak
Nora wurung neniwasi

Kalau ada manusia
Yang melupakan pertimbangan nalar
Itu sifat yang tidak patut dicontoh
Untuk bergabung dengan orang banyak
Orang yang tak mengenal adat
Janganlah kau dekati
Karena menuruti kemauannya sendiri

Pangkur 3

Sumber : www.pixabay.com

Masa mengko mapan arang
Kang ketemu ing basa kang basuki
Ingkang lumrah wong puniku
Dhengki srei lan dora
Iren meren dahwen pinasten kumingsun
Opene nora prasaja
Jail mutakil bakiwit

Jaman sekarang sangat susah
Menemukan orang yang berakhlak baik
Kebanyakan orang saat ini
Iri dengki, takabbur dan pembohong
Sombong dan suka menjelekkan orang lain
Jarang sekali ada yang jujur
Banyak yang melakukan kecurangan

Pangkur 4

Alaning liyan den andhar
Ing becike liyan dipunsimpeni
Becike dhewe ginunggung
Kinarya pasamuan
Nora ngrasa alane dhewe ngendhukur
Wong mangkono wateknya
Nora kena denpedhaki

Kejelekan orang lain disebarluaskan
Sementara kebaikan orang lain disembunyikan
Kebaikan diri sendiri disanjung sanjung
Dan dibicarakan depan orang umum
Tidak merasa keburukannya bertumpuk
Orang yang mempunyai sifat seperti itu
Tidak layak untuk kau dekati

Pangkur 5

Sumber : commons.wikimedia.org

Uripe sapisan rusak
Nora mulur nalare ting saluwir
Kadi ta guwa kang sirung
Sinerang ing maruta
Gumarenggeng anggereng anggung gumrunggung
Pindha padhane si mudha
Prandene paksa kumaki

Hidupnya yang telah rusak
Tidak berkembang akalnya dan juga berantakan
Seperti gua yang gelap dan angker
Diterjang oleh angin
Bergemuruh bergema tanpa ada arti
Begitulah ilmu anak muda sekarang
Yang sangat angkuh

Pangkur 6

Mangkono ilmu kang nyata
Sanyatane mung we reseping ati
Bungah ingaran cubluk
Sukeng tyas yen den ina
Nora kaya si punggung anggung gumunggung
Ugungan sadina dina
Aja mangkono wong urip

Seperti itulah ilmu yang nyata
Hakikatnya hanya untuk menentramkan hati saja
Senang jika dianggap orang bodoh
Hatinya yang bahagia jika dihina
Tidak seperti si bodoh yang haus akan pujian
Ingin dipuji setiap hari
Janganlah seperti itu sebagai manusia

Pangkur 7

Sumber : commons.wikimedia.org

Jinejer ing Wedhatama
Mrih tan kemba kembenganing pambudi
Mangka nadyan tuwa pikun
Yen tan mikani rasa
Yekti sepi sepa lir sepah asamun
Samasane pakumpulan
Gonyak-ganyuk nglelingsemi

Tersaji di dalam serat Wedhatama
Agar jangan fakir budi pekerti
Padahal meskipun tua dan pikun
Bila tidak memahami rasa
Tentu sangat kosong serta hambar seperti ampas buangan
Ketika dalam sebuah perkumpulan
Terlihat bodoh dan memalukan

Pangkur 8

Nggugu karsane priyangga
Nora nganggo peparah lamun angling
Lumuh ingaran balilu
Uger guru aleman
Nanging janma ingkang wus waspadeng semu
Sinamun samudana
Sesadoning adu manis

Menuruti hawa nafsunya sendiri
Tanpa ada manfaatnya saat berbicara
Tidak mau dikatakan seperti orang bodoh
Seolah-olah pandai sehingga akan dipuji
Namun manusia yang telah mengetahui akan perilakunya
Malah merendahkan diri sendiri
Menanggapi semuanya dengan baik

Pangkur 9

Gambar oleh Sharon Ang dari Pixabay

Mingkar-mingkuring ukara
Akarana karenan mardi siwi
Sinawung resmining kidung
Sinuba sinukarta
Mrih kretarta pakartining ilmu luhung
Kang tumrap ing tanah Jawa
Agama ageming aji

Membolak – balikkan kenyataan
Karena ingin mendidik anak
Tersirat dalam indahnya sebuah tembang
Dihiasi dengan penuh warna
Agar menjiwai hakikat ilmu yang luhur
Yang berada di tanah jawa
Agama adalah pakaian diri

Pangkur 10

Si pengung nora nglegewa
Sangsayarda denira cacariwis
Ngandhar-andhar angendukur
Kandhane ora kaprah
Saya elok alangka longkangipun
Si wasis waskitha ngalah
Ngalingi marang sipingging

Si bodoh tidak menyadari
Bahwa Semakin menjadi-jadi dalam membual
Bicarannya ngelantur kesana kemari
Ucapannya salah kaprah
Semakin sombong bicara tanpa jeda
Si bijak pasti mengalah
Menutupi ulah si bodoh

Pangkur 11

Sekar Pangkur kang Winarna
Lelabuhan kang kangge wong aurip
Ala lan becik punika
Prayoga kawruhana
Adat waton punika dipun kadulu
Miwah ingkang tatakrama
Den kaesthi siyang ratri

Tembang Pangkur yang dikisahkan
Pengabdian yang berguna untuk hidup orang
Buruk dan baik itu
Sebaiknya hanya kamu yang ketahui
Adat istiadat itu hendaknya dijalankan
Juga yang berupa tata krama
Dilaksanakan siang dan malam

Makna Tembang Pangkur

Sumber : www.pixabay.com

Tembang pangkur yang berasal dari kata mungkur memiliki makna pergi atau meninggalkan. Filosofi dari tembang pangkur yaitu menggambarkan kehidupan manusia yang menjauhi hawa nafsu, angkara murka, dan berusaha untuk mendekatkan diri kepada sang pencipta.

Tembang Pangkur dalam serat wedhatama yaitu memberikan gambaran bahwa manusia harus diberi nasihat agar memiliki budi yang luhur. Oleh karena itu, tembang pangkur ini ditujukan kepada anak – anak muda agar kelak nanti mempunyai akhlak yang santun.

Demikianlah ulasan yang dapat mimin bagikan mengenai tembang macapat pangkur, watak, contoh beserta artinya. Semoga dengan adanya artikel ini dapat menambah ilmu pengetahuan dan wawasan kalian. Akhir kata sekian dan terimakasih.

Tinggalkan komentar